Ini adalah sedikit pengalaman saya pada saat pertama kali naik gunung yaitu ke papandayan dan merupakan awal mula menyukai hobby ini, pada dasarnya saya memang menyukai bermain ke tempat bernuansa alam-alam tapi untuk gunung ini adalah kali pertama saya. Mungkin bahkan pasti dari setiap orang punya pengalaman dan ceritanya masing-masing yang pasti mengasyikan.
Pada saat itu tepatnya tanggal 16-17 Agustus 2018 saya beserta rekan kuliah saya pergi untuk mencoba naik gunung dan ingin merasakan HUT RI diatas gunung. Tadinya kami berencana naik sekitar 5 atau 6 orang untuk ke Cikuray, Garut. Tapi apalah daya pada saat H-1 terjadi sedikit problematika yang mengakibatkan rekan tim yang tadinya mau naik mendadak tidak jadi dan hanya menyisakan saya dan satu orang teman saya saja, hal itu memang sedikit mengecewakan khususnya buat saya sendiri. Untungnya rekan saya yang satu ini masih tetap mau untuk melakukan rencana yang kami buat, hingga dengan perundingan yang matang kami berdua tetap melanjutkan planning tersebut dengan peralatan dan perlengkapan yang seadanya.
Oke, tibalah tanggal 16 kami berangkat naik motor dari Tasikmalaya ke Cikuray jam 8an dan tiba di pos bayangan pemancar sekitar jam 10an. Kemudian kami berbincang dengan orang penjaga tersebut lalu ia bilang kalau jalan keatas masih jauh dan cukup parah untuk dilalui kendaraan dan merekomendasikan untuk naik pick-up yang disediakan orang-orang tersebut dengan membayar uang sewa. Saya yang masih awam dan benar-benar belum pernah naik gunung hanya terdiam karena memang belum tahu sama sekali dengan trek dan akses jalan disitu. Teman saya pun sama belum pernah naik ke gunung cikuray, tapi setidaknya dia punya sedikit pengalaman karena telah beberapa kali naik gunung. Akhirnya kami berunding dan tetap memaksakan naik motor karena malas bila harus membayar ini itu lagi. Akhirnya kami berangkat, sebelum berangkat kami diminta untuk membayar sedikit dengan seridhonya lalu kami langsung cusss.
Aduhai ternyata benar akses jalan via pemancar tergolong parah untuk dilalui, batu-batu besar dan tekstur tanah telah buat kami berdua sedikit menghela napas. Kemudian kami tiba di daerah perkebunan, dan diberhentikan oleh orang yang berjaga disitu untuk diminta membayar tiket masuk kawasan perkebunan 10 ribu/orang. "Ah sial kami mau naik gunung bukan ke perkebunan teh," celoteh candaan kami berdua. Tak lama dari situ motor yang kami tumpangi mengalami sedikit kendala dan saya sendiri sudah lelah dan malas untuk melanjutkan perjalanan karena kadang harus naik turun motor karena tidak kuat naik serta mengeluh tidak sampai-sampai. Akhirnya kami berhenti dan berbincang sambil melihat ke arah pemancar yang sudah mulai kelihatan. Sial masih jauh, dan posisi ku saat itu cape abis belum lagi harus berjalan naik bawa beban carrier ah sudahlah sudah terbayang, maklum baru pertama kali hehe.
Setelah berunding kami berdua balik lagi kebawah, karena kondisi yang kayanya gak memungkinkan daripada harus memaksakan."dasar gila udah setengah jalan balik lagi wkwk." Gak kerasa saat itu udah jam 1an, dimotor saya nanya gunung yang gak lama treknya kemana ? temen saya jawab "Papandayan", oke yaudah kesitu aja, kita pun bergegas kesana. Kami tiba jam 3an lalu bayar tiket masuk 55 ribu/orang + parkir 12 ribu.
Setelah istirahat setengah jam'an kami memulai lagi perjalanan, tak lama beberapa menit kemudian kaki dan badan saya mulai terasa lelah serta terus-terusan meminta break wkwk. Akhirnya langit mulai gelap dan kami tiba sekitar jam 6an, dengan penerangan seadanya dan suhu yang membuat agak menggigil kami membuat tenda yang saya sendiri belum tau cara memasangnya bagaimana hingga cuma membantu yang dipinta teman saya wkwk. Akhirnya tenda pun jadi, meski ada sedikit yang kurang maksimal tapi sudahlah yang penting sudah berdiri karena ingin cepat masuk kedinginan. Kami masak mie, kopi, dan makanan lainnya untuk menghangatkan badan serta perut yang mulai keroncongan.
Keesokan harinya sekitar jam 8an tanggal 17 kami diperintahkan untuk berkumpul pada satu titik untuk melakukan upacara bendera HUT RI. Setelah upacara kami memasak makanan dan bergegas untuk segera bersiap packing pulang. Jam 11an akhirnya kita mulai turun dan tiba dibawah sekitar jam 1an karena cukup lama mengabadikan foto-foto untuk kenangan. Kami beristirahat dulu dibawah kemudian setelah agak fit kembali kami melanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya dan tiba dengan selamat.
Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan ternyata bisa menaiki gunung, lelah, panas, dingin, semuanya ada, tapi semua rasa itu seakan hilang dengan keindahan serta keseruanya dan entah kenapa saya malah jadi terpincut untuk kembali naik ke gunung-gunung yang lainnya. Dan ini adalah sedikit dokumentasi dari saya pada saat berada di papandayan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar